Gurat
luka masih menganga, pengkhiatanmu memang masih sulit untuk terlupa dan
masih terasa , berulang kali aku bertanya dalam hati, “mengapa kau
setega ini?”
Berhari-hari aku terbangun di dini hari, menghabiskan tisu untuk
menangisi semua ini , ku putuskan untuk memblock semua media komunikasi,
kamu mungkin akan berpikir mengapa aku bertingkah layaknya anak kecil
seperti ini ? dengan lantang aku menjawab agar kau tak semakin tinggi
hati kalau kau merasa pantas untuk di cintai sedalam ini
Tapi aku tak ingin berkubang dalam genangan kesedihan lama-lama. Jika
kau bisa berjingkat semudah itu, mengapa hal yang sama tak bisa terjadi
padaku? Hidup memang jelas tak sama lagi ketika “Kita” tak ada, Tuhan
terbukti memberikan rencana indah dibalik siksa, Tuhan membuktikan bahwa
kamu bukanlah pria tak layak untuk saya.
Aku sudah pernah merasakan kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap pada manusia- Umar bin Khattab
Mungkin ini adalah cara yang dilakukan untuk membuka mata salah satu
hamba bandel-Nya, untuk tidak mencintai makhluk-Nya melebihi cinta
terhadap-Nya
Baru kusadari, Tuhan tak pernah mengkhianati. Ketika Ia tak mengabulkan
apa yang kita harapkan, bukan berarti Ia sengaja menelantarkan. Ia hanya
tahu rencana lain yang mampu memberikan hamba-Nya lebih banyak
kedamaian. Tuhan adalah sutradara kehidupan yang bijaksana. Karena
dalam diam-Nya, Tuhan pasti mendengar setiap pinta Percayalah akan tiba
masanya air mata diubah menjadi tawa. Semua usahamu akan dijawab Tuhan
tepat pada waktunya
Namun syaratnya hanya satu, kita harus tulus menyerahkan hati untuk-Nya, Menyadari dengan penuh bahwa cinta paling tulus bukanlah cinta yang ada sesama manusia, namun kepada sang Pencipta.
Sajadah dan sujud panjang sekarang jadi saksinya, Aku mencintai-Mu sepenuhnya
Hipwee.com